Rabu, 14 Januari 2009

Tifatul Curigai Ada Politisasi


INILAH.COM, Jakarta - Presiden PKS Tifatul Sembiring mencurigai adanya politisasi dari penetapan tersangka pada dirinya. Apalagi saat ini menjelang Pemilu.

Menurut Tifatul, karena yang melakukan demo kemanusiaan adalah PKS sebagai parpol, maka sangat mudah untuk dipolitisisasi. Namun ia enggan menyebutkan siapa aktor intelektual dibalik itu semua.

"Itu sangat mungkin terjadi karena ini sudah menjelang pemilu. Tapi yang pasti, pengerahan masa oleh PKS itu tidak menyampaikan visi-misi maupun program partai. Jadi ini tidak bisa disebut kampanye," kata Tifatul kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (13/1).

Tifatul tidak menilai bahwa hal itu merupakan upaya penjegalan dari SBY agar tidak tampil di Pilpres 2009.

"Saya tidak setuju bila ini merupakan upaya penjegalan oleh SBY. Karena sampai ini PKS dengan pemerintahan SBY masih berkoalisi. Jadi itu tidak mungkin terjadi," ujarnya.

Selain Tifatul, Hidayat Nurwahid juga mencium adanya politisasi kasus tersebut. Hidayat mengaku mendapat info bahwa ada pihak-pihak tertentu yang menekan Panwaslu untuk melaporkan aksi PKS di demo anti Israel pada 2 Januari 2009.

Selain Tiffatul, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Triwisaksana dan Ketua PKS Jakpus juga telah ditetapkan menjadi tersangka. Surat pemanggilan pertama datang Jumat, 9 Januari 2009, yang meminta Tifatul memenuhi pemeriksaan, Senin. Kemudian pada Selasa, terbit surat panggilan kedua untuk pemeriksaan Kamis. Surat-surat tersebut dilayangkan ke kantor DPP PKS, Mampang, Jakarta. [mut/ana]

Tidak ada komentar: