Rabu, 08 Oktober 2008

Investor Arab Saudi Siap Investasi Pertanian Pangan di Jabar


[ Bandung ] Sejumlah pengusaha Arab Saudi akan menanamkan investasinya di sektor pertanian pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan (security food) di Provinsi Jawa Barat. Investasi tersebut tidak menutup kemungkinan untuk membuka rice estate atau kawasan pertanaman padi dalam hamparan luas khususnya di kawasan Priangan Timur yakni Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai bersilaturahim dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Salim Segaaf al-Jufrie, di Bandung, Selasa (7/10).

"Kami akan segera melakukan pembicaraan dengan pihak Arab Saudi terkait rencana investasi mereka. Jika diijinkan pemerintah pusat, kami akan membuka sawah-sawah baru di kawasan Priangan Timur," kata Heryawan.

Gubernur menyebutkan, Provinsi Jawa Barat dipilih Arab Saudi untuk pengembangan investasi pertanian pangan karena infrastrukturnya relatif sangat mendukung. Berdasarkan pembicaraan awal, sejumlah investor Arab Saudi berminat menanamkan modalnya dalam jumlah besar untuk pertanian pangan di Jawa Barat.

Dipilihnya kawasan Priangan Timur untuk kawasan investasi sektor industri pertanian itu, kata Heryawan, karena daerah itu masih memiliki lahan yang bisa dipergunakan untuk pencetakan sawah-sawah baru. Selain itu, beberapa kawasan di Pantura seperti Subang dan Indramayu juga akan ditawarkan untuk pengembangan lahan pertanian yang ada saat ini.

"Program kerja sama investasi ini diarahkan untuk meningkatkan status sawah kategori III dan IV yang selama ini tadah hujan dan hanya panen sekali, menjadi lahan lebih produktif. Di samping pencetakan sawah baru di Priangan," kata Heryawan.

Ia menyebutkan, persawahan kategori III dan IV itu selama ini tidak tersentuh irigasi, namun diharapkan dengan adanya investor dari Timur Tengah itu pembangunan infrastruktur pertanian di kawasan itu, terutama irigasi bisa optimal.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan perbaikan, pembangunan infrastruktur serta pencetakan sawah baru itu, produksi padi Jawa Barat bisa meningkat 30% dari produksi padi saat ini yang mencapai 10,4 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Sehingga pamor Jawa Barat sebagai lumbung utama pangan nasional akan naik kembali.

Sementara itu, Dubes RI untuk Arab Saudi, Salim Segaaf al-Jufrie menyatakan, pihak Arab Saudi akan secepatnya melakukan tindak lanjut rencana investasi sector pertanian pangan tersebut. Menurut Salim, para pengusaha Arab Saudi banyak meminta informasi terkait peluang investasi sektor pertanian di Jabar, mereka terdiri dari berbagai perusahaan termasuk perusahaan properti. Ketertarikan para investor Arab Saudi itu akan ditindak lanjuti dengan kunjungan mereka ke Jawa Barat dalam waktu dekat ini.

"Hingga saat ini sudah banyak investor Timur Tengah berinvestasi di Asia, termasuk di Indonesia . Dari jumlah itu sebagian besar mereka berasal dari Arab Saudi," kata Salim. [Tim Media/Setia Lesmana]

Tidak ada komentar: