Rabu, 08 April 2009

Kampanye Golput Merupakan Strategi Non Muslim


Jakarta-Secara resmi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) belum mengeluarkan apa-apa. Namun secara pribadi, tetap memilih. Paling tidak, agar mengganggu skenario kelompok non Islam.

“Sejujurnya saya akui dengan memilih kita belum tembus untuk menegakkan syariah Islam. Kalau mau tembus mestinya sudah terjadi sejak dulu, ketika masyumi berkuasa. Mereka kan ikhlas semua,” terang KH Syuhada Bahri, Ketua Umum DPP DDII (Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia).

Syuhada mengungkapkan semasa Pak Natsir masih hidup, dirinya dipanggil. Lalu Pak Natsir bertanya, “Saya dengar saudara Golput?”

Syuhada menjawab, “Iya.”

Lalu Natsir melanjutkan, “Itu hak saudara, saya menghargai pilihan itu. Hanya saya memperhatikan betapa Golkar dan PDI dijadikan tangga bagi orang Kristen.”

Syuhada paham, bila umat Islam tidak memilih maka posisi umat Islam akan kembali tertindas seperti di zaman Orba. Waktu itu, terlalu banyak produk perundang-undangan yang sangat bertentangan dan merugikan aspirasi umat Islam.

Masih hangat dalam memori Syuhada, “Peristiwa Tanjung Priok berdarah, itu hasil dari tidak dekatnya aspirasi umat Islam dengan elit politik.”

Meski dirinya tidak memiliki data konkrit, “Bau-baunya saya menduga, isu golput itu dihembuskan oleh kelompok non Islam. Kitanya Golput, tapi mereka memilih. Akhirnya merekalah yang menguasai.”

[sumber: sabili.co.id]

Tidak ada komentar: