Jumat, 27 Juni 2008

Siapkan Nafas Yang Panjang Menuju Pemilu 2009 !

Tifatul yang pernah menjabat sebagai Humas DPP PK tersebut meminta kematangan rencana dari seluruh struktur PKS untuk memulai pertandingan menuju Pemilu 2009.
PK-Sejahtera Online: Kampanye partai politik yang akan dimulai pada bulan Juli 2008 nanti, menuntut kerja keras kader dan struktur untuk membuat perencanaan yang matang. Dengan target suara 20% dalam Pemilu 2009 nanti, waktu sembilan bulan yang tersisa untuk sampai ke hari pencoblosan akan terasa sempit sekali. Hal itu diungkap Ir Tifatul Sembiring, Presiden PKS dalam pidato politiknya di hadapan calon anggota dewan nasional PKS, di Jakarta (26/6). Tifatul yang pernah menjabat sebagai Humas DPP PK tersebut meminta kematangan rencana dari seluruh struktur PKS untuk memulai pertandingan menuju Pemilu 2009. “Termasuk masalah dana yang harus dipikirkan sejak awal”, tegas Tifatul. Lebih dari itu, dirinya juga berpesan pada calon anggota dewan untuk mempelajari lebih jauh tentang platform PKS. “Sikap kita sudah jelas tentang demokrasi, ekonomi, sosial, budaya hingga masalah gender!”, ujarnya. Tak heran jika Tifatul berulang kali menanyakan persiapan para caleg menuju pemilu nanti. “Semua perencanaan menuju kemenangan harus sudah siap akhir Juli ini”, pinta Tifatul. Karenanya, kader dan seluruh struktur PKS harus mempersiapkan “nafas yang panjang” menuju Pemilu.Salah satu yang diuraikan oleh Tifatul adalah masalah ekonomi. “Prinsipnya, rakyat tidak kelaparan, rakyat mudah mendapatkan pekerjaan, rakyat terjamin pendidikan, dan kalau sakit tidak terlantar”, ujarnya berapi-api. Sementara mengenai gender, sekilas Tifatul menyampaikan tentang adanya partnership yang kuat antara laki-laki dan perempuan dalam membangun bangsa ini. Secara simbolik, launching nasional calon anggota dewan PKS 2009-2014 itu ditandai dengan penendangan 20 bola dari struktur tertinggi partai ke calon anggota dewan. Diantara penendang bola, selain Presiden PKS, adalah Ketua Majelis Syuro PKS, KH Hilmi Aminuddin, Ketua MPP Suharna, dan Sekjen PKS M Anis Matta. Bola yang berjumlah dua puluh ini menandakan target partai da’wah mencapai suara dua puluh persen dalam pemilu, ujar Tifatul. Sementara bola sendiri, menurutnya adalah simbol permainan. “Jangan sampai terjebak dalam permainan politik dengan menjual harga diri”, ujarnya lagi. (Ira/PKS Jakarta)
Pengirim: Ningsih Update: 26/06/2008 Oleh: Ningsih

1 komentar:

gibraltar mengatakan...

“Jangan sampai terjebak dalam permainan politik dengan menjual harga diri”
saya mencoba mengingatkan juga kepada teman2 kader PKS agar tidak terjebak pula pada prioritas tarbiyah yang sudah lama dibangun, saya kira ini juga yg terpenting karena disanalah kekuatan Iman tebangun dan itu pula yg menyebabkan pertolongan Allah datang. Wallahua'lam...