Windi Widia Ningsih
INILAH.COM, Jakarta - Gara-gara menolak gagasan pemberian hadiah cincin bagi anggota DPR sebagai cendramata, Fraksi PKS dicap 'sok bersih'. Meski begitu para elite partai dakwah ini tak peduli dengan olok-olok politik tersebut.
"Ada juga yang mengatakan PKS sok bersih, meskipun saya tidak setuju dengan kata-kata tersebut, seolah-olah menandakan kesombongan tapi dari pada dikatakan sok kotor, itu lebih baik dari pada tidak sama sekali," kata Sekretaris FPKS Mustafa Kamal dalam diskusi 'Penghargaan purna bhakti, cincin atau piagam' di press room DPR, Jakarta, Jumat (12/6).
Mustafa membantah jika keputusan FPKS untuk menolak pemberian cincin bukan karena untuk mencari pencitraan, tapi keputusan ini diambil dikarenakan FPKS menilai tradisi seperti ini tidak perlu untuk dilanjutkan kembali.
"Kalau kita dikatakan melakukan manuver untuk pemilu 2014 saya rasa terlalu jauh. Kita tidak memerlukan satu momentum untuk pencitraan," ujarnya.
Menurut dia, dari pada memberikan cincin emas lebih baik anggota diberikan plakat. Setidaknya plakat dinilai lebih memiliki arti dari pada cincin emas.
"Plakat itu jauh lebih berbicara dari pada cincin. Kalau berdasarkan estetika saya melihatnya siapa yang mau pakai cincin kemana-mana dengan bentuk seperti itu (lambang DPR)," cetusnya.
PKS juga akan menerapkan tradisi menolak pemberian sesuatu atas jabatannya bukan hanya di DPR saja tapi juga diterapkan dieksekutif.
"Saya akan ingatkan Presiden partai tentang hal ini. Kami akan minta menteri-menteri PKS agar mawas diri dan tidak mengeruk kepentingan pribadi," tambahnya. [win/ana]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar