Senin, 22 Februari 2010

Taujih Presiden PKS, Ust. Luthfi Hasan Ishaq di President University Bekasi


Dalam sebuah acara temu struktur dan kader PKS se-Kabupaten Bekasi (17/2) tadi malam, Presiden PKS Ustadz Lutfi Hasan Ishaaq, MA memberikan taujih. Alhamdulillah ada pencerahan tentang persepsi dakwah PKS dan semangat baru bagi kader untuk kembali meneruskan dan tetap istiqomah memperjuangkan cita-cita mulia partai ini bagi kebaikan umat. Berikut point-point penting diantara taujih beliau :

Syukur

Mensyukuri nikmat dan anugrah Allah SWT atas hasil Pemilu 2009 yang menempatkan PKS saat ini sebagai partai Islam terbesar (sebelumnya thn 1999 = 1,8 %, thn 2004 = 8,7 %) yang hakekatnya adalah pertolongan dari Allah SWT. Keberhasilan ini harus dibangun mulai dari perbaikan diri, keluarga, masyarakat dan akan terus menuju kebaikan bagi bangsa dan negara. Meskipun angka Demokrat meroket sampai puncak, tetapi bagi partai dakwah kemenangan adalah bukan pada kuantitas tetapi lebih kepada kualitas, yaitu tumbuhnya sikap istiqomah. Karena dengan demikian, seorang kader telah mampu mengatasi syahwat dan syubhat, serta mampu menentang berbagai kendala dengan sikap berani dan istiqomah.

Perbaikan

Upaya-upaya perbaikan dan meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di tingkat masyarakat, negara maupun pemerintahan didasari oleh dalil yang jelas, di antaranya : hendaklah takut azab Allah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang jahat saja, Allah menghancurkan suatu negeri akibat kemaksiatan penduduknya sementara ahli ibadahnya berdiam diri asyik dengan kesholehan untuk dirinya sendiri tiada peduli dengan sekitarnya. Pada akhirnya tujuan dakwah PKS adalah memperbaiki keadaan pada level politik selain memperbaiki keadaan individu, keluarga dan masyarakat. PKS dan dakwahnya harus menjadi ikon problem solver, yaitu menjadi solusi bagi segala permasalahan ummat, bangsa dan Negara.

Power Sharing untuk dakwah

Memasuki wilayah negara dengan power sharing bukan berarti dakwah PKS serta merta ditinggalkan dan beralih dari tahapan-tahapan sebelumnya, akan tetapi ini semua merupakan tambahan tugas dakwah bagi para kadernya, agar dakwah sampai kepada para pengambil kebijakan negeri ini, sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Yusuf AS. Apalagi dalam pemahaman kader telah menjadi prinsip bahwa tarbiyah madal hayah – tarbiyah / pembinaan dan dakwah terus dilakukan sepanjang hidup.

Upgrade potensi diri

PKS harus senantiasa menjaga tradisi yang telah diajarkan Islam bahwa hakekatnya pemimpin / pejabat adalah pelayan ummat / rakyat. Kader PKS harus selalu berusaha agar dakwah Islam dilakukan secara syamil (menyeluruh) dan mutakamil (lengkap). Untuk melaksanakan syumuliyatul Islam sekedar mengimani saja tidaklah cukup, karena itu diperlukan sikap ekstra untuk segera melaksanakan tujuan-tujan mulia tersebut. Kuncinya berupa : sikap bersegera melaksanakan dan kesiapan ruh/jiwa, fisik/raga, dan fikriyah. Kader harus terus mengupgrade segala potensi dirinya untuk menjadi manfaat bagi masyarakat yang didakwahinya.

Menjadi sosok teladan

Dalam bersikap hendaklah kita semua menteladani apa yang telah dicontohkan para generasi awal Islam yang telah mampu menampilkan perbedaan yang menonjol antara sebelum masuk Islam dengan setelah masuk Islam, sebelum tarbiyah dengan setelah tarbiyah. Maka setidaknya ada 2 hal yaitu : usia kematangan dan percepatan menyelesaikan masalah.

Tuntas

Islam mendorong umatnya untuk Qodirun ‘alal kasbi – mampu dan kreatif dalam pekerjaan agar mampu melaksanakan rukun-rukun Islamnya dengan sempurna. Bukankah untuk berzakat disyaratkan mencapai Nishab / batas minimal dan ukuran ?, bukankah untuk berhaji dibutuhkan cukup bekal ? Sudahkah kita melaksanakan rukun-rukun Islam itu dengan sempurna, sehingga kita menjadi hamba yang paling pantas untuk diberi pertolongan dan kemenangan oleh Allah SWT?

Pemecatan Anggota

Pemecatan Saeful Islam Mubarok Lc. dari keanggotannya di PKS, memang telah menjadi pertanyaan banyak kader. Namun keputusan kolektif Majelis Syuro adalah jalan terbaik demi menyelamatkan pilar-pilar dakwah PKS agar tetap berada di relnya. Keputusan ini tentu sudah melalui prosedur detail yang sangat panjang. Dan ini menjadi bukti bahwa PKS adalah partai yang serius dalam mengelola kader-kadernya sehingga tidak boleh sebagai kader bertindak semaunya.

Kasus Century

Dalam kasus century, PKS telah menempatkan dirinya menjadi partai yang paling konsisten untuk tetap bersih, peduli dan professional. Karena Publik telah banyak berharap bahwa PKS menjadi salah satu motor politik untuk menuntaskan proses politik di Pansus Hak Angket Kasus Bank Century. Maka ditempatkanlah 3 orang yaitu ust. Tamim yang arif dan bijaksana, ust. Fachrie yang tegas/keras dan ust. Andi Rahmat yang sangat menguasai dan paling lengkap data-datanya dalam membongkar kasus ini. Yusuf Kala dan anggota pansus yang lain sampai heran, PKS kok punya data-data kasus bank century sedemikian lengkap. Maka biarkan proses politik ini diakhiri dengan mengalihkannya menjadi proses hukum yang seadil-adilnya, tanpa gangguan dan intervensi kekuasaan.

Tidak seperti biasanya, taujih beliau walaupun dibawakan dengan kalem tapi jelas dan tegas sampai pkl. 24.00 wib, menjadikan jam-jam rawan mengantuk tidak dirasakan oleh lebih dari 300 kader, bahkan dirasa memperoleh pencerahan dari taujih beliau yang memang memiliki pengalaman dakwah yang cukup panjang. Pada saat ini tepatlah beliau diberi amanah partai untuk menjadi Presiden Partai menggantikan Ust Tifatul Sembiring yang telah ditunjuk Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menkoinfo pada kabinet 2009-2014.

Pada akhir taujih beliau berpesan kepada segenap kader agar tetap istiqomah (berpegang teguh) dalam bingkai dakwah dan tarbiyah.
sumber:pkscibitung.wordpress.com

Tidak ada komentar: